Humor Pagi Bikin Ngakak, Senyum-Senyum Sendiri - Yuk nyengir dulu gan, biar harinya bisa tambah cerah dan bahagia, tapi jangan senyum-senyum sendiri yah.... Nih baca humor-humor yang bisa buat cengar-cengir sebelum atau sambil beraktifitas :
Siapa Itu Thomas Alfa Edison?
Bu guru: “Andi..! coba kamu jawab, siapa itu Thomas Alfa Edison..?”
Andi: “Tidak tau bu guru…”.
Bu guru: “Kalo James Watt, siapa dia..?”
Andi: “Ndak tau juga bu guru..”
Bu guru: “Andi! Bagaimana sih kamu ini? ditanya ini itu pasti jawab tidak tau… Tidak pernah belajar ya?”
Andi: “Belajar kok bu guru… Lah coba Andi tanya, bu guru tau ndak siapa Arifin Widodo..?”
Bu guru: “Tidak tau…”
Andi: “Kalau Bambang Setiono Ibu tau?”
Bu guru: “Tidak tau… Emang siapa mereka itu..?”
Andi: “Yaa itulah Bu…, kita khan pasti punya kenalan sendiri-sendiri..”
Andi: “Tidak tau bu guru…”.
Bu guru: “Kalo James Watt, siapa dia..?”
Andi: “Ndak tau juga bu guru..”
Bu guru: “Andi! Bagaimana sih kamu ini? ditanya ini itu pasti jawab tidak tau… Tidak pernah belajar ya?”
Andi: “Belajar kok bu guru… Lah coba Andi tanya, bu guru tau ndak siapa Arifin Widodo..?”
Bu guru: “Tidak tau…”
Andi: “Kalau Bambang Setiono Ibu tau?”
Bu guru: “Tidak tau… Emang siapa mereka itu..?”
Andi: “Yaa itulah Bu…, kita khan pasti punya kenalan sendiri-sendiri..”
Pintu Yang Selalu Terbuka
Pada Minggu sore yang cerah, dua orang pemuda RT melakukan kunjungan
dari pintu ke pintu untuk pengumpulan dana bantuan kemanusiaan. Ketika
mereka mengetuk satu pintu, dan melihat bahwa wanita yang membuka pintu
tidak senang melihat mereka.
Wanita itu mengatakan kepada mereka dengan tegas bahwa ia tidak ingin
membantu apa-apa, dan sebelum mereka bisa berkata apa-apa lagi, dia
membanting pintu di depan mereka. Yang mengejutkan, pintu tidak menutup,
bahkan kembali terbuka. Wanita itu mencoba lagi, benar-benar mendorong
pintu itu, dan membanting lagi dengan hasil yang sama, pintu kembali
terbuka.
Wanita itu yakin bahwa orang-orang muda itu mengganjal pintu dengan
kaki mereka, dan kali ini ia mengumpulkan tenaga yang sangat besar untuk
membanting pintu itu dengan sangat kuat. Saat itu, salah satu dari
mereka berkata dengan tenang,
“Bu, sebelum Anda melakukannya lagi, Anda harus memindahkan kucing Anda terlebih dahulu.”
“Bu, sebelum Anda melakukannya lagi, Anda harus memindahkan kucing Anda terlebih dahulu.”
Ujian Susulan 4 Mahasiswa
Ada 4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan.
Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.
Mahasiswa A: pak, maaf kami telat ikut ujian semester
mahasiswa B: iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya meletus.
Mahasiswa C: iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.
mahasiswa D: oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.
Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan.
Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.
Mahasiswa A: pak, maaf kami telat ikut ujian semester
mahasiswa B: iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya meletus.
Mahasiswa C: iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.
mahasiswa D: oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.
Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan.
Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa
diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda. “Ah, mungkin biar
tidak menyontek,” pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2
soal. Dengan ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan
soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.
Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran.
Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?”
Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran.
Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?”
Dua Laki-laki Dan Istri Mereka
Pada saat pesta ada 2 laki-laki sedang asyik membicarakan tentang
selingkuhan mereka. Pada saat sedang enak-enaknya ngobrol, tiba-tiba
wajah orang yang pertama menjadi pucat melihat 2 wanita sedang asyik
mengobrol, lalu dia berbisik pada temannya, “Hei, jangan kesana, disana
ada istriku bersama pacar gelapku”
Setelah beberapa saat temannya berbisik “Kau tahu, aku juga mau bilang begitu”.
Setelah beberapa saat temannya berbisik “Kau tahu, aku juga mau bilang begitu”.
Memiliki Istri Cantik Tetapi Bodoh
Suami : "Dok, Istri saya tu cantik, tapi..sory, begooonya minta ampun."
Psikiater : "Tapi menurut analisa saya kalian berdua memang berjodoh..."
Suami : "Loh, kok bisa?"
Psikiater : "Begini, Anda tau kenapa istri Anda cantik? Supaya Anda mau sama dia..Anda tau kenapa istri Anda bego? Supaya dia mau sama Anda..."
Psikiater : "Tapi menurut analisa saya kalian berdua memang berjodoh..."
Suami : "Loh, kok bisa?"
Psikiater : "Begini, Anda tau kenapa istri Anda cantik? Supaya Anda mau sama dia..Anda tau kenapa istri Anda bego? Supaya dia mau sama Anda..."